Nama : Arnaz Maliku Hakim
NIM : 08.41010.0450
KONSTRUKSI PERANGKAT LUNAK
Konstruksi perangkat lunak merupakan cara untuk merancang proses perangkat lunak secara baik untuk mempermudah programmer dalam membangun perangkat lunak. Pembangunan perangkat lunak dilakukan melalui proses coding, verifikasi, pengujian unit, integrasi dan debugging. Konstruksi perangkat lunak berkaitan erat dengan area pengetahuan manajemen konfigurasi perangkat lunak berupa source code dan uji kasus.
RINCIAN KONSTRUKSI PERANGKAT LUNAK
Gambar 1. Rincian Konstruksi Perangkat Lunak
- Dasar Konstruksi Perangkat Lunak
- Meminimalkan Kompleksitas
Pengurangan kompleksitas dilakukan dengan menggunakan pembuatan kode yang mudah dibaca dengan menggunakan teknik tertentu (pseudocode).
- Mengantisipasi Perubahan
Perubahan lingkungan eksternal dapat menyebabkan terjadinya perubahan dalam pembangunan perangkat lunak sehingga dibutuhkan standar untuk mengantisipasi perubahan tersebut.
- Metode Komunikasi : Standar dokumen, contoh : dokumen RUP yang berupa SRS dan SAD.
- Bahasa Pemrograman : VB.NET, Java
- Platform : Standar interface programmer untuk operating system call.
- Tool (Alat) : UML, DFD
- Verifikasi Konstruksi
Tahap ini digunakan dalam melacak kesalahan dalam membangun perangkat lunak yang dapat dilakukan dengan unit testing dan pemberian standart coding untuk mendukung review code.
- Standar Dalam Konstruksi
Standar dalam konstruksi yang digunakan berupa alat dan bahasa yang dapat menghubungakan antara konstruksi perangkat lunak dengan area pengetahuan lainnya.
- Mengelola Konstruksi
- Model Konstruksi
Model Konstruksi merupakan pemodelan untuk menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem telah ada. Contoh : Model Waterfall, Extreme Programming, Scrum
- Perencanaan Konstruksi
Perencanaan metode konstruksi diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dasar konstruksi perangkat lunak melalaui urutan pengerjaan konstruksi.
- Pengukuran Konstruksi
Pengukuran konstruksi digunakan untuk memastikan kualitas selama konstruksi serta meningkatkan proses konstruksi dengan mengukur code yang dapat dikembangkan, digunakan kembali, dihancurkan, rate penemuan dan pembenaran kesalahan, dan lain sebagainya.
- Pertimbangan Praktis
- Rancangan Konstruksi
Perancangan yang dibangun dilakukan berdasarkan keadaan dunia nyata yang dapat dengan menghadirkan perangkat lunak.
- Bahasa Konstruksi
Bahasa konstruksi meliputi semua bahasa dimana manusia dapat menemukan solusi yang dapat dilakukan oleh komputer.
- Bahasa Konfigurasi, digunakan untuk menciptakan perangkat lunak baru.
- Bahasa Toolkit, digunakan untuk membangun aplikasi diluar toolkit.
- Bahasa Pemrograman, digunakan untuk membangun aplikasi.
- Coding
- Penanganan Struktur Kontrol
- Penanganan Kondisi Error
- Pencegahan Pelanggaran Keamanan
- Organisasi Source Code
- Pengujian Konstruksi
Pengujian konstruksi dilakukan untuk mengurangi jarak waktu penyisipan kesalahan dalam kode dan waktu kesalahan terdeteksi.
- Reuse
Coding harus dapat digunakan kembali dengan menggunakan metode-metdoe tertentu sehingga dibutuhkan prosedur pengujian untuk menguji reusability.
- Kualitas Konstruksi
Untuk menjamin kualitas kode yang akan dibangun dibutuhkan teknik meliputi pengujian unit dan pengujian integrasi, penggunaan pernyataan, debugging, dan lain sebagainya.
- Integrasi
Tahapan untuk menggabungkan keseluruhan hasil konstruksi untuk mengetahui tingkat pengujian dan kualitas kerja sesudah dan sebelum diintegrasikan.